Lain

Upacara Adat Cembengan

2013-08-25T14:17:27+07:00

Ternyata, upacara pengantin tidak hanya berlangsung untuk manusia saja karena ada juga pasangan lain yang harus disatukan dalam suatu upacara adat. Namanya upacara adat Cembengan, atau tebu temanten, atau giling tebu yang dilakukan di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Pabrik gula ini berada sekitar 15 km ke arah timur dari kota Solo. Tradisi seperti ini biasanya dilakukan oleh semua pabrik gula. Mereka melakukan ritual tertentu yang dimaksudkan sebagai doa agar proses penggilingan tebu setelah musim panen berjalan lancar. Dengan jumlah tebu yang mencapai jutaan kuintal, maka harapan untuk kemudahan pekerjaan dalam proses membuat gula pun masih dilakukan dengan menyelenggarakan tradisi Cembengan. Menurut [...]

Upacara Adat Cembengan2013-08-25T14:17:27+07:00

Rumah Adat Joglo, Jawa Tengah

2013-08-25T12:31:46+07:00

Rumah Adat Joglo, Jawa Tengah Bangunan joglo banyak dijumpai pada arsitektur Jawa Tengah. Joglo merupakan rumah kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa, yang terdiri dari soko guru berupa empat tiang utama penyangga struktur bangunan serta tumpang sari yang berupa susunan balok yang disangga soko guru. Pada nya, rumah joglo hanya dimiliki oleh orang-orang yang berkemampuan materi lebih. Selain karena rumah joglo membutuhkan bahan material yang banyak dan mahal, pemilik rumah joglo juga merupakan pelambang sosial di masyarakat. Pemilik rumah joglo di masyarakat Jawa pada nya adalah dari kalangan bangsawan. Ruangan pada rumah joglo pada nya dibagi menjadi tiga bagian. Bagian [...]

Rumah Adat Joglo, Jawa Tengah2013-08-25T12:31:46+07:00

WAYANG GOLEK

2013-08-25T12:24:45+07:00

Wayang Pengrajin wayang golek Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang wong, dari semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain. Perkembangan Tokoh wayang Walangsungsang dan Rara Santang yang menyebarkan agama Islam [...]

WAYANG GOLEK2013-08-25T12:24:45+07:00

SEJARAH BAHASA JAWA

2013-08-25T12:13:34+07:00

SEJARAH AKSARA JAWA Aksara jawa yang kita kenal dan digunakan kebanyakan suku jawa terutama daerah Yogyakarta. Pada awalnya aksara jawa merupakan aksara sejenis abuginda keturunan aksara brahmi yang dulu kala digunakan dalam penulisan naskah bahasa jawa, bahasa makasar, bahasa sasak, serta bahasa sunda. Aksara jawa sekarang adalah aksara jawa modern sejak kesultanan mataram abad 17 tetapi bentuk cetak baru muncul pada abad 19. Aksara modern ini merupakan modifikasi antara aksara jawa kawi (abuginda) yang digunakan abad sebelumnya sekitar abad 8 sampai ke 16. ada dua macam aksara jawa kawi (kuno) dengan aksara jawa modern. awalnya aksara kawi digunakan abad pra-islam (sebelum [...]

SEJARAH BAHASA JAWA2013-08-25T12:13:34+07:00

Tari Bambang Cakil

2013-08-25T11:22:36+07:00

Salah satu tari daerah yang berkembang dan popular di DKI Jakarta. Tari ini merupakan (petikan) drama wayang orang, berasal dari Jawa Tengah yang diambil dari Epos Mahabarata. Bentuk tarinya dapat juga disebut sebagai Wireng. Karena ditarikan tanpa menggunakan antawacana (percakapan). Tarian ini menggambarkan adegan peperangan antara seorang ksatria Pandawa, melawan Cakil (seorang tokoh raksasa). Istilah Bambangan digunakan untuk menyebut para ksatria keluarga Pandawa, yang dalam tarinya mempergunakan ragam tari halus yang dipakai untuk tokoh ksatria seperti Abimanyu, Sumitra dan sebagainya. Peperangan berakhir dengan tewasnya Cakil, akibat tertusuk kerisnya sendiri. Kalau bambangan mempergunakan tari ragam alusan, maka Cakil dibawakan dengan ragam tari [...]

Tari Bambang Cakil2013-08-25T11:22:36+07:00

Sejarah Tarian Kuda Lumping

2013-08-25T11:07:49+07:00

Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut. Jaran Kepang merupakan bagian dari pagelaran tari reog. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap [...]

Sejarah Tarian Kuda Lumping2013-08-25T11:07:49+07:00

Pesta Lomban

2013-08-25T10:31:37+07:00

Pesta Lomban di Jepara pada awalnya adalah pesta masyarakat nelayan di wilayah Kabupaten Jepara, dalam perkembangan pesta ini telah menjadi milik masyarakat Jepara pada umumnya. Pesta ini merupakan puncak acara dari Pekan Syawalan yang diselenggarakan pada tanggal 8 syawwal atau 1 minggu setelah hari Raya Idul Fitri. Pesta lomban oleh masyarakat Jepara sering pula disebut sebagai “Bada Lomban “ atau ''Bada Kupat'' . karena pada saat  itu masyarakat Jepara merayakannya dengan memasak kupat dan lepet , masakan itu pila bisa dimakan dengan berbagai masakan lezat seperti : opor ayam, rendang daging, sambal goreng, oseng-oseng dan lain sebagainya.  Kupat adalah bentuk tradisional [...]

Pesta Lomban2013-08-25T10:31:37+07:00

TARI GAMBYONG

2013-08-25T08:52:12+07:00

Tari Gambyong (Jawa Tengah)   Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending. Instrumen      : gender, kendang, kenong, kempul, dan gong Perkembangan : Awal mula istilah Gambying tampaknya berawal dari nama seorang penari taledhek. Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Penari ini juga dsiebutkan dalam buku "Cariyos Lelampahanipun" karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito (1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang memiliki kemnahiran [...]

TARI GAMBYONG2013-08-25T08:52:12+07:00

Cucuk Lampah

2013-08-25T05:51:32+07:00

Dalam tradisi penikahan adat Jawa ada yang disebut dengan prosesi Cucuk Lampah, dimana prosesi simbolik ini berlangsung pada saat Pengantin berjalan menuju tempat resepsi perkawinan. Prosesi ini cukup langka dan sudah jarang dilakukan oleh banyak pengantin, tetapi prosesi ini pada saat Pernikahan Agung Yogyakarta menjadi salah satu bagian penting dalam proses pernikahan GKR Bendara dengan KPH Yudaningrat di Keraton. Prosesi Cucuk Lampah atau pembuka jalan ini dimaksudkan sebagai prosesi penolak bala untuk mengusir semua gangguan dalam wujud apa pun, terutama roh jahat dan hawa buruk yang dapat mengganggu jalannya pahargyan (resepsi). Prosesi ini dilakukan di sepanjang jalur yang akan dilalui oleh [...]

Cucuk Lampah2013-08-25T05:51:32+07:00

Makna Tembang macapat Mijil,Maskumambang,Kinanti,Sinom, lan Dhandanggula

2013-08-24T22:18:29+07:00

MAKNA TEMBANG MACAPAT TRIWIKRAMA Triwikrama adalah tiga langkah “Dewa Wisnu” atau Atma Sejati (energi kehidupan) dalam melakukan proses penitisan. Awal mula kehidupan dimulai sejak roh manusia diciptakan Tuhan namun masih berada di alam sunyaruri yang jenjem jinem, dinamakan sebagai zaman kertayuga, zaman serba adem tenteram dan selamat di dalam alam keabadian. Di sana roh belum terpolusi nafsu jasad dan duniawi, atau dengan kata lain digoda oleh “setan” (nafsu negatif). Dari   alam keabadian selanjutnya roh manitis yang pertama kali yakni masuk ke dalam “air” sang bapa, dinamakanlah zaman tirtayuga. Air kehidupan (tirtamaya) yang bersemayam di dalam rahsa sejati sang bapa kemudian menitis ke [...]

Makna Tembang macapat Mijil,Maskumambang,Kinanti,Sinom, lan Dhandanggula2013-08-24T22:18:29+07:00
Go to Top